TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan menghentikan sementara pencarian korban terperangkap banjir di basement Plaza UOB, Jakarta, pada Jumat (18/1/201) pukul 24.0 WIB.
"Pencarian diteruskan besok. Hari ini sudah tidak sanggup. Airnya keruh, di badan iritasi dan gatal-gatal," kata anggota tim gabungan dari Kodim Jakarta Pusat, Deni Suncoko, di depan Gedung UOB, Jalan MH Thamrin Nomor 10, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2013) dini hari.
Deni menjelaskan, penghentian pencarian karena air yang berada di basement tiga lantai itu masih tinggi dan tidak ada penerangan.
Belum lagi air yang bersumber dari luapan Banjir Kanal Barat (BKB) di basement juga sudah bercampur dengan bensin, solar, dan oli, yang membuat air makin keruh dan minim jarak pandang. "Jarak pandang cuma 10 cm, cuma pakai lampu sorot," jelasnya.
Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, pasukan katak TNI AL, Marinir, Kodim Jakpus, Satpol Airud, Sabhara Polda Metro Jaya, dan Damkar, akan melanjutkan pencarian mulai Sabtu pagi.
Kondisi terakhir, ketinggi air di basement 1 dari tiga lantai itu sudah mulai berkurang. Dan tim dari Damkar masih melakukan penyedotan di basement UOB itu.
"Besok, targetnya basement 2 dan 3, karena kalau satu sudah aman tinggal nunggu air surut," ujar Deni yang masih mengenakan peralatan selamnya.
Diberitakan, jebolnya tanggul BKB di kawasan Jalan Latuharhary, Menteng, membuat luapan air yang luar biasa hingga merembes ke kawasan perkantoran, Jalan MH Thamrin, pada Kamis (17/1/2013) pagi.
Sejumlah pegawai tak sempat menyelematkan diri setelah air bak tsunami masuk ke dalam basement tiga lantai di Plaza UOB tersebut.
"Basement satu sudah ada celah, sudah aman di sisir ke basement dua," ujar Deni.
BACA JUGA:
Mayat Pria Diduga Korban Banjir Ditemukan Tersangkut di Jembatan Ciliwung Tebet
Istri Politisi PKB Beri Bantuan ke Korban Banjir Jakarta
Kisah Tito Selamat setelah 2 Hari Terperangkap Banjir di Basement UOB