TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Widiastuti (5) tewas mengenaskan dengan pendarahan hebat dari telinga dan mulutnya setelah dianiaya ibu tirinya, Santi (29) alias Novi.
Peristiwa penganiayaan yang dilakukan Santi terhadap anak tirinya itu dilakukan di rumah kontrakan mereka di Kelurahan Jatijajar, Cimanggis, Depok, Senin (6/5/2013) siang.
Korban sempat dibawa ke sejumlah klinik dan rumah sakit oleh keluarga, namun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Karya Bhakti, Bogor, Senin malam sekira pukul 22.00 WIB.
Peristiwa penganiayaan terhadap Widiastuti diketahui pertama kali oleh ayah kandungnya Supriyadi (28), Senin (6/5/2013) sore sekira pukul 17.00.
"Anak saya lagi tidur. Tapi saya kaget karena muka anak saya babak belur. Kepalanya juga bengkak. Saya lalu lapor dan telpon ayah saya," kata Supriyadi.
Jayadi (56) kakek korban dan Muhaeni (49) nenek korban, yang sejak awal sudah curiga atas luka-luka pada cucunya itu saat mereka mengantar ke rumah sakit, akhirnya melaporkan dugaan penganiayaan terhadap Widiastuti ke Polres Depok, Selasa (7/5/2013) dinihari sekira pukul 01.30.
"Setelah polisi melihat jenasah korban di rumah saya di Cilangkap, polisi lalu memeriksa ibu tiri korban," kata Jayadi saat ditemui di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Selasa (7/5/2013) tengah menunggui jenasah Widiastuti yang diotopsi.
Menurut Jayadi, di Polres Depok, Santi ibu tiri korban mengakui bahwa ia telah menganiaya anak tirinya itu. "Dia bilang nonjok muka cucu saya lalu jedotin kepalanya ke tembok," kata Jayadi.(bum)