News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saya Masih Sayang Istri, Tapi Tetap Akan Menceraikannya

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenasah Widiastuti usai diotopsi dibantarkan sesaat di ruang forensik RS Polri Sukanto, Kramatjati, sebelum dibawa keluarga.

Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Supriyadi (28) ayah kandung Widiastuti, bocah perempuan 5 tahun yang tewas ditangan ibu tirinya Santi (29) alias Novi, mengaku akan memaafkan istrinya itu atas perbuatannya.

Namun Supriyadi tetap enggan menerima Santi kembali sebagai istrinya jika nanti Santi selesai menjalani masa hukuman.

"Sebagai manusia saya pasti memaafkan. Tapi untuk kembali lagi jadi istri saya, tidak mungkin," kata Supriyadi saat ditemui Warta Kota di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Selasa (7/5/2013) sedang menunggui proses otopsi jenasah anaknya.

Supriyadi mengaku sampai saat ini, ia masih memiliki rasa sayang dan rasa cinta terhadap istrinya Santi yang dinikahinya setahun lalu itu.

Namun perbuatan Santi terhadap Widiastuti membuatnya harus menafikan perasaan itu. "Saya tidak bisa terima perbuatannya walau saya masih sayang istri saya. Tapi tidak mungkin balik lagi, dan tetap akan menceraikannya," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini.

Widiastuti adalah kedua pasangan suami istri Supriyadi dengan Diah. Diah meninggal dunia akibat sakit paru-paru sekitar 3 tahun lalu. Tak lama anak pertama mereka Aldi, atau kakak Widiastuti juga meninggal dunia karena sakit.

Setelah 3 tahun menduda Supriyadi mengenal Santi alias Novi, janda dua anak asal Bekasi.
Perkenalan Supriyadi dengan Santi difasilitasi oleh Jayadi, ayah Supriyadi. Santi adalah bekas kekasih teman Jayadi.

Supriyadi akhirnya menikahi Santi setahun lalu. Sejak itu Santi tinggal bersama Supriyadi di rumah kontrakannya di Jatijajar, Depok, Jawa Barat bersama anak kandung Supriyadi, Widiastuti. Sementara dua anak Santi tinggal bersama ibu Santi di rumah mereka di Bekasi.

Seperti diketahui, Widiastuti akhirnya tewas mengenaskan dengan pendarahan hebat dari telinga dan mulutnya setelah dianiaya ibu tirinya, Santi.

Santi mengaku menganiaya Widiastuti karena saat migrainnya kambuh, Widiastuti merepotkannya karena jatuh di kamar mandi.

Dengan kesal sambil menahan sakit kepala, Santi menonjok muka Widiastuti dan membenturkan kepalanya ke tembok berkali-kali, Senin (6/5/2013) siang.

Peristiwa penganiayaan yang dilakukan Santi terhadap anak tirinya itu dilakukan di rumah kontrakan mereka di Kelurahan Jatijajar, Cimanggis, Depok, Senin (6/5/2013) siang.
Korban sempat dibawa ke sejumlah klinik dan rumah sakit oleh keluarga, namun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Karya Bhakti, Bogor, Senin malam sekira pukul 22.00.

Peristiwa penganiayaan terhadap Widiastuti diketahui pertama kali oleh ayah kandungnya Supriyadi (28), Senin (6/5/2013) sore sekira pukul 17.00.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini