TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Paulinus Refra tabah menghadapi kenyataan bahwa Tito Kei Refra, putra bungsunya, tewas ditembak orang tak dikenal, Jumat (31/5/2013) malam.
Laki-laki usia 80 tahun tidak meneteskan air mata, saat menerima ucapan belasungkawa dari para kerabat.
Tubuhnya yang gempal tampak masih kuat dan kekar. Hingga pukul 04.00 WIB, Sabtu (1/6/2013), ia masih begadang menunggu jenazah anaknya tiba di rumah duka Kompleks Perumahan Titian Indah, Bekasi.
Paulinus bertahan di bawah tenda di depan rumah duka bersama para kerabat. Ia hanya mengenakan T-shirt bertuliskan Juventus, klub sepakbola asal Italia. Paulinus juga mengenakan celana jins panjang, sepatu cokelat, dan topi kain warna merah.
Paulinus, kakek dari 24 cucu; 17 laki-laki dan 7 perempuan, serta satu cicit, begadang tanpa jaket atau selimut. Nada bicaranya menggebu-gebu dan sedikit serak.
"Apakah opa sedih atas meninggalnya Tito, anak bungsu opa?" Tanya Tribunnews.com.
"Sedih, tapi itu sudah jalan Tuhan. Kita semua akan mati, tinggal waktu yang berbeda-beda," jawab Paulinus.
Paulinus adalah ayah enam anak. Tito adalah anak bungsu, adik John Kennedy Kei Refra yang saat ini mendekam di penjara. John divonis 12 tahun penjara atas kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel, Tan Harry Tantono alias Ayung. (*)