Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan terhadap Fransiskus Refra alias Tito Kei tak jauh dari rumahnya di Jalan Titian Raya Indah, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, cenderung bagian dari pertikaian antarkelompok.
Pertikaian antarkelompok ini, akhirnya mencoba menghabisi para pentolan atau orang yang dianggap berpengaruh di kelompok itu.
Karena itu, penembak Tito sangat mungkin hanya bagian dari kelompok lain, di mana otak dari pelakunya adalah pentolan atau pimpinan kelompok lain itu.
Dugaan itu diungkapkan Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Kisnu Widagso, saat dihubungi Warta Kota (Tribunnews.com Network), Sabtu (1/6/2013) malam.
"Saya melihatnya ini seperti di film-film Amerika, di mana ada pertikaian antara dua kelompok organized crime," kata Kisnu.
Menurut Kisnu, setelah kakak Tito, John Kei, mendekam di penjara karena divonis 12 tahun, maka di lapangan Tito sangat berperan sebagai pemegang komando kelompoknya.
"Karenanya, Tito lalu menjadi incaran utama kelompok lawan mereka," imbuh Kisnu.
Meski begitu, papar Kisnu, tidak menutup kemungkinan pelakunya adalah bekas orang dalam kelompok mereka. (*)