"Pantesan dari tadi enggak ada bus AKAP ngetem disini. Ditertibkan toh," katanya.
Calon penumpang lainnya tujuan Karawang, Satria (24), yang menunggu di kawasan Pasar Rebo, justru tidak tahu kalau ditempatnya biasa menunggu bus AKAP adalah terminal bayangan.
"Saya kira ini terminal resmi. Ternyata terminal resminya cuma yang di Kampung Rambutan aja toh," kata Satria.
Menurut Satria, sudah tiga kali ia pulang kampung selalu naik bus dari kawasan Pasar Rebo. Hal itu kata Satria adalah saran dari temannya.
"Saya kira ini terminal. Lagian teman saya bilang nunggu busnya di Pasar Rebo sini, bukan di Kampung Rambutan," kata Satria yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur.
Sementara Dayat (44), sopir bus PO Warga Baru, tujuan Purwakarta, mengaku memang lebih enak mencari penumpang dan ngetem di kawasan Pasar Rebo.
"Penumpang lebih banyak di sana dari pada di dalam terminal. Makanya kami cari penumpang di sana," kata Dayat.
Dayat mengatakan, jika bukan musim libur sangat sulit mendapat penumpang di dari dalam terminal Kampung Rambutan.
"Bisa setengah hari baru dapat penumpang kalau di terminal. Itu pun paling terisi setengah," kata Dayat.
Sedangkan kalau mencari penumpang di luar atau di kawasan Pasar Rebo, justru ada. "Paling tidak kalau di Pasar Rebo, penumpangnya ada saja," kata Dayat.
PantauanSenin (3/6/2013) sore, pascapenertiban di kawasan perempatan Pasar Rebo, arus lalu lintas di Jalan Raya Bogor dan di Jalan Supriyadi dari arah Jalan TB Simatupang dan sebaliknya relatif lebih lancar.
Ruas Jalan Supriyadi di dekat putaran Pasar Rebo, yang selalu dipenuhi bus AKAP yang ngetem dan menggangu kelancaran arus lalu lintas kini sudah agak lengang.
Sebelumnya satu lajur jalan digunakan untuk jejeran bus AKAP yang ngetem, dan mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas.