TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Helmi Santika menilai, kasus penembakan Franciskus Refra alias Tito Kei (41) Jumat pekan lalu, tidak lazim.
Helmi menilai hal itu tidak lazim, lantaran korban tidak melakukan perlawanan saat ditembak.
"Tim khusus beranggotakan 50 orang ini dibentuk untuk mengungkap siapa pelaku dan apa motifnya. Cara pelaku menembak ke sasaran tidak seperti biasanya seorang pelaku melakukan tindakan pidana, ini sangat rapi," ungkap Helmi, Selasa (4/6/2013).
Meskipun saat ini pelaku belum diketahui profilnya, Helmi mengaku pihaknya optimistis akan mengungkap kasus aksi koboi tersebut. (*)