TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam sambutan Groundbreaking Tahap II Rusun Pulogebang, Jalan Mutiara Indah, Pulogebang, Jakarta Timur menegaskan, kepada para pengembang rusun agar tidak selalu memberikan uang kerohiman kepada masyarakat yang memang menduduki tanah yang bukan miliknya.
"Jadi saya minta dari pada pengembang tanahnya diduduki lalu membayar kerohiman, lebih baik bayar kewajiban untuk sediakan rusun untuk kami," kata Ahok, Jumat (7/6/2013).
Ahok menjelaskan pihaknya sedang membeli tanah dengan jumlah besar. Dengan tujuan ketika ada warga yang digusur dan tidak memiliki rumah, pemberian rusun menjadi solusinya.
"Kami mengusur orang yang tidak memiliki rumah. Namun bisa dibedakan mana yang pemain (oknum nakal) dan yang benar- benar tidak punya rumah. Tidak untuk tempat para pemain di jakarta sekarang. Kami akan tegas. Karena jika kami tidak tegas tidak akan bisa di wujudkan jakarta baru," katanya.
Dalam ground breaking pembangunan rusunawa tahap II Pulogebang, yang merupakan kewajiban 18 pengembang akan dibagun 2 tower yang masing-masing tower terdiri dari 80 unit.
Lebih lanjut Ahok mengatakan, dengan adanya penambahan bangunan Rasunawa ini diharapkan masyarakat yang masih kurang mampu dapat tinggal ditempat yang layak. Ahok juga mengingatkan, kepada para pihak-pihak yang dianggap akan memanfaatkan kesempatan, menjual belikan rusun akan ditindak tegas.
"Kita sedang mendata, agar para masyarakat yang kurang beruntung ini mendapat rumah. Kalau penghuni yang berani memindahkan kepada orang lain akan pidanakan 6 tahun," ujarnya.