Laporan Lidwina H. R. Maharrini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak khawatir akan adanya premanisme pada lahan parkir di Jakarta untuk menjalankan sistem Integrated Parking. Ia yakin dapat menjalankan sistem tersebut dengan bantuan aparat keamanan, seperti Paspampres, Kopassus, Brimob, Kapolda dan Kapolres.
Aparat keamanan berkomitmen untuk memberantas premanisme. Namun, premanisme tidak disingkirkan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan akan mempekerjakan preman-preman tersebut.
"Kita sanggup menggaji mereka 4 juta. Target kita itu. Sama seperti sopir TransJakarta yang akan kita gaji 7 juta dan bahkan dokter-dokter Puskesmas juga bisa 10 juta lebih. Kita tidak apa-apa bayar orang dengan baik, yang penting yang masuk ke negara juga lebih baik," tutur Basuki.
Integrated Parking akan diuji coba di Kelapa Gading, di perumahan dan ruko. Setelah uji coba, Integrated Parking masuk ke per wilayah di Jakarta. Dikatakan Basuki, tarif parkir ini dibuat mahal supaya mendorong orang untuk tidak parkir di sembarang tempat. Basuki menargetkan sistem tersebut harus berjalan tahun ini.