Laporan Wisnu Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpukan penumpang kembali terjadi di stasiun-stasiun besar seperti Manggarai dan Tanah Abang.
Penumpukan penumpang disebabkan jumlah gate yang tidak memadai dengan jumlah penumpang yang hendak menggunakan kereta.
Di Stasiun Tanah Abang misalnya, pusat informasi stasiun mengumumkan kepada para penumpang yang hendak ke arah Bogor, agar menuju Stasiun Gondangdia sebagai alternatif stasiun.
"Lah, kalau disuruh pindah, kami gimana? Hangus dong tiketnya" tutur Im, penumpang Kereta yang hendak menuju Bogor, Senin (1/7/2013).
Im menuturkan, PT KAI terlalu terburu-buru dalam menerapkan sistem tiket elektronik.
"Terlalu terburu-buru, sementara fasilitasnya belum siap. Kan jadinya penumpukan dan ribet begini," imbuhnya.
Erwin, petugas keamanan di Stasiun Tanah Abang menuturkan, penumpukan penumpang terjadi di semua tujuan, baik Bogor, Serpong, maupun Tangerang.
"Efek liburan sekolah kayaknya. Nanti kalau sudah enggak (liburan), paling pekerja saja," ucapnya saat dihubungi Tribunnews.com.
Pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB, PT KAI meresmikan sistem tiket elektronik di Stasiun Manggarai. Hadir dalam acara ini Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan.
Dengan sistem e-ticketing, pengguna KRL AC atau Commuter Line dimudahkan oleh tarif yang lebih murah, yaitu Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, dan Rp 500 untuk tiga stasiun berikutnya. (*)