TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial berupaya memulangkan para manusia gerobak di Jakarta, ke kampung halaman masing-masing.
Para manusia gerobak pun bersedia pulang, asal nanti mereka diberikan modal usaha.
Saat beberapa manusia gerobak berbincang dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Minggu (28/7/2013) di Sasana Krida, Jakarta Selatan, sang menteri menawarkan mereka kembali ke kampung halaman.
"Bagaimana, apa mau selamanya seperti ini, di gerobak terus? Pasti kan tidak, kalau pulang saja ke kampung halaman seperti Mak Yati, bagaimana?" ujar Segaf kepada Yanti (45), manusia gerobak asal Cirebon, Jawa Barat.
Menjawab pertanyaan itu, Yanti bersedia dipulangkan, asal mendapatkan modal untuk membuka usaha kecil-kecilan di kampung halamannya.
"Kalau dimodalin saya mau pak. Saya juga enggak mau terus-terusan begini. Mau sukses juga. Paling enggak, usaha jual beli barang rongsokan saja. Jadi, enggak perlu nyari mulung kayak sekarang," papar Yanti.
Hal yang sama diutarakan Wasman (60). Pria paruh baya juga bersedia pulang ke kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat, asalkan diberi modal oleh pemerintah.
"Saya sudah dari tahun 80-an seperti ini. Di kampung enggak punya rumah. Ada hanya saudara. Kalau seandainya diberi modal, mau pulang kampung buka usaha bengkel kecil-kecilan," akunya. (*)