Laporan Wartawan Tribunnews.com Danang Setiaji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggita Sari, model majalah dewasa dan teman dekat terpidana mati Freddy Budiman, harus gigit jari ketika hendak membesuk gembong narkoba itu di Nusakambangan.
Pasalnya, segala upaya Anggita untuk menemui pemilik 1,4 juta pil ekstasi itu tidak berhasil.
"Enggak (bisa ketemu). Prosesnya masih cukup panjang. Masa isolasinya ditambah. Dari pihak Nusakambangan berbeda (prosedurnya). Kalau sudah boleh dibesuk, nanti katanya dikabari," kata Anggita, Rabu (7/8/2013).
Anggita menuturkan, dirinya berangkat dari Jakarta pada hari Sabtu (3/8/2013) malam sekitar pukul 00.00 WIB. Ia sampai di Cilacap pada hari Minggu (4/8/2013) sekitar pukul 15.00 WIB.
Dirinya, sempat menginap semalam di Cilacap, dan pada Senin (5/8/2013) pagi ia pergi ke Nusakambangan sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, sesampainya di Nusakambangan, ia harus menelan kekecewaan lantaran tak diperbolehkan menjenguk Freddy.
Sesampainya di Nusakambangan, sambung Anggita, ia hanya mengurus sejumlah surat perizinan supaya keluarga Freddy bisa membesuk.
Menurutnya, ada peraturan khusus yang diterapkan bagi pembesuk Freddy di Nusakambangan. Freddy, hanya boleh dibesuk maksimal tiga orang secara berbarengan. Sedangkan jam besuk sendiri, hanya ada pada hari Senin dan Rabu.
"Saya sempat diskusi sama penjaga dermaga, menunggu surat izin dari Kalapas. Saya minta kontak sipir dan penjaga disana. Agar suatu saat ada informasi bisa membesuk, nanti ditelepon. Walau kecil kemungkinan bisa ketemu, paling tidak dapat informasi," tuturnya.