TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa kampanye pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang, telah dimulai.
Sejumlah cara pun dilakukan kandidat orang nomor satu di Tangerang, tak terkecuali pasangan nomor urut tiga, Dedi S Gumelar alias Miing-Suratno Abubakar.
Gaya kampanye Miing yang melakukan blusukan, dianggap sebagian pihak meniru Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal itu, Miing mengatakan bahwa blusukan bukanlah milik Jokowi. Bahkan, ia mengaku telah melakukan hal tersebut di Banten.
"Bahkan lebih parah dari Jokowi. Kalau Jokowi di kota, kalau saya dulu ke gunung-gunung, ke kampung-kampung," kata Miing di Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Namun, ia tidak menolak bila dianggap terinspirasi Jokowi. Miing menilai Gubernur DKI Jakarta itu telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Tidak ada salahnya kalau kita terinspirasi dengan prilaku Jokowi yang baik. Kalau itu baik, saya berharap akan lahir Jokowi-jokowi lain. Saya kira meniru kebaikan orang lain itu sah saja," tutur Anggota Komisi X DPR.
Ia mencontohkan bagaimana duet Jokowi-Basuki bisa menata PKL di Pasar Tanah Abang yang dulunya semrawut. Miing pun akan meniru cara tersebut.
"Kiat juga bisa sampaikan ke warga Tangerang, PKLĀ masuk toko. Itu harus disampaikan dengan komunikasi yang baik. Jangan diusir begitu saja. Kan mereka juga butuh hidup. Ingat, sektor non formal adalah salah satu ketahanan ekonomi kita," paparnya.
Mengenai visi-misi bila terpilih menjadi wali kota, Miing akan menjadikan Tangerang baru sebagai kota berkelas dunia.
"Apa itu kota kelas dunia? Yaitu sebuah kota yang nyaman dihuni masyarakatnya dan aman, modern, berbudaya untuk masyarakatnya," ujarnya.
Miing lantas mencontohkan kota-kota maju di dunia seperti Paris, Amsterdam, dan London.
"Saya punya inspirasi dari kota-kota kelas dunia," ucapnya.
Miing juga berjanji melestarikan bangunan bersejarah di Tangerang, serta memajukan kebudayaan.
"Hampir semua kota berkelas dunia memiliki peradaban maju. Contoh di Brazil ada ratusan gedung teater, perputakaan, museum. Tangerang juga harus punya karena memiliki heritage, cagar budaya. Kita punya tugas membangun perpustakaan, museum, dan gedung teater," bebernya.
Terkait klub sepakbola, Miing berencana mengubah nama klub Persikota. Miing akan mengubahnya menjadi Cisadane FC.
"Untuk menjadikan Cisadane branding yang menghasilkan devisa. Jadi, Tangerang memiliki karakter, sehingga orang kalau dengar Tangerang, ingat dengan Cisadane," urainya. (*)