Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) mengakui bahwa PT Benteng Jaya Mandiri yang pimpinan dan karyawannya melakukan penyekapan dan penganiayaan terhadap dua orang, adalah anggota mereka. Hal itu dikatakan WJM Sutjipto, Ketua ABUJAPI Jakarta, saat ditemui Warta Kota, di Kantor Pusat ABUJAPI di Gedung Auditorium PTIK, di Jalan Tirtayasa, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Menurut Sutjipto sebagai perusahaan jasa pengamanan, PT Benteng Jaya Mandiri sudah sekitar 6 tahun beroperasi dan melakukan perpanjangan izin ke Mabes Polri beberapa kali.
"Terakhir kali pada 25 Maret 2013, PT BJM melakukan perpanjangan izin operasi usaha ke Mabes Polri dengan rekomendasi dari Polda dan kami sebagai asosiasi," kata Sutjipto.
Sutjipto menjelaskan apa yang dilakukan PT BJM dengan menyekap dan menganiaya orang lain adalah menyimpang dari tugas operasional sebuah perusahaan jasa pengamanan.
"Karenanya kami mengecam tindakan mereka," ujar Sutjipto.
Untuk itu, kata Sutjipto, kini ABUJAPI sudah memblack-list perusahaan tersebut dan tidak akan memberikan rekomendasi lagi untuk izin perpanjangan usaha ke Mabes Polri, sebagai langkah sanksi administratif, pihaknya.
"Dengan begitu, maka perusahaan itu tidak akan bisa mendapat ijin usaha pengamanan lagi dari Mabes Polri. Sebab sesuai Perkap Kapolri Nomor 24 tahun 2007, sebuah perusahaan jasa pengamanan harus tergabung dalam asosiasi yang diakui dan mendapat rekomendasi untuk mendapatkan izin usaha operasinya dari asosiasi dimana ia bernaung," papar Sutjipto.