TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holly Angela perempuan yang tewas karena tubuhnya penuh luka di kamar apartemennya di Tower Ebony, Kalibata City, Jakarta Selatan urung pergi ke Australia menyusul suaminya karena sudah lebih dulu meninggal dunia.
Menurut penuturan dari Dwi, petugas laundry di tower Ebony diketahui pada 28 September 2013, Holly melaundry sepotong celana jeans biru, satu badcover, dan tas kuning.
Pada Dwi, Holly meminta celana jeansnya dikerjakan tepat waktu diambil pada 30 September 2013 karena akan digunakan untuk ke luar negeri, Australia menyusul sang suami yang bekerja disana.
"Bu Holly hanya minta celananya dikerjakan on time. Karena itu mau dipake ke Australia, menyusul suaminya yang berdinas disana. Tapi belum sempat diambil dan dipakai, ibunya udah gak ada," tutur Dwi, Rabu (2/10/2013).
Saat melaundry celana itu, Holly sempat berbincang dengan Dwi. Saat itu Holly mengaku ingin pergi bersama anak-anaknya ke Australia menyusul suaminya yang berdinas di sana.
"Pas datang ibu (Holly) pakai kaos putih baju santai gitu, dia bilang "mba celana saya dikerjakan cepat ya, saya mau ke Australia sama anak-anak nyusul suami," ucap Dwi menirukan permintaan holly.
Kemudian saat ditanya hendak diapakan celana jeans warna biru, betcover berwarna putih hijau bermotif bunga serta sebuah tas berwarna kuning milik Holly, Dwi menjawab akan terus menyimpannya.
"Semoga ada keluarga yang datang ambil. Kalau gak ada juga ya disimpan aja. Atau biasanya kalau buka cabang baru, ya bisa digunakan untuk display," katanya.