Tribunnews.com, Jakaarta— Penilaian bahwa berlanjutnya proyek monorel sebagai balas budi Joko Widodo kepada Megawati Soekarnoputri membuat Basuki Tjahaja Purnama terheran-heran. Sebab, menurut dia, proyek tersebut merupakan program Sutiyoso saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kenapa enggak bilang aku balas budi sama Bang Yos? Itu kan program Bang Yos. Aku ke Jakarta kan untuk menyelesaikan tugas-tugas Bang Yos yang belum diselesaikan oleh Foke (Fauzi Bowo)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu di Balaikota Jakarta, Selasa (22/10/2013).
"Gosip baru nih, Bang Yos mengutus Ahok merebut DKI supaya bisa merealisasikan apa-apa yang dia belum sempat selesaikan selama sepuluh tahun," kata Basuki lagi dengan nada bercanda.
Kemudian, ia pun memastikan kalau proyek monorel itu merupakan proyek balas budi kepada Sutiyoso. Wartawan pun tergelitik untuk mengetahui apakah ada program unggulan DKI yang merupakan proyek balas budi kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Basuki mengaku kesepakatannya bersama partai hanya untuk mengurusi permasalahan Jakarta. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku kalau ia tak pernah memprioritaskan partai dibanding dengan urusan Ibu Kota. Sikapnya yang terkesan cuek kepada partai itu berbanding terbalik dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang tampak loyal pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Kalau Pak Jokowi kan ada perjanjian partainya. Kalau saya kan transfer partai punya. He-he," kata Basuki.
Pernyataan kelanjutan proyek monorel adalah balas budi Jokowi kepada Megawati dilontarkan pengamat transportasi, Darmaningtyas. Ia menjelaskan, alasannya mengatakan hal tersebut karena Megawati adalah sosok yang mencanangkan pembangunan monorel.
"Monorel itu yang mencanangkan pembangunannya kan Megawati. Pak Jokowi jadi gubernur juga tak lepas dari Ibu Mega sebagai Ketua Umum PDI-P. Itu dugaan dari analisis saya. Saat menghadiri peluncuran logo monorel, baru menemukan jawaban itu," kata Darmaningtyas.
Jokowi pun menampiknya. Ia tak habis pikir mengapa anggapan itu bisa muncul. Jangan sampai seluruh proyek Pemprov DKI nantinya dinilai sebagai politik balas budi dirinya. Selain Jokowi, Megawati juga membantah proyek itu merupakan proyek balas budi kader politik kepada dirinya.