TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ibu asuh atau ibu angkat Holly Angela Hayu Winanti (37), Kus Handani Murti Astuti alias Ani mengaku sempat menelepon suami siri Holly, Gatot Supiartono, saat mengetahui Holly tewas. Kus memberitahu bahwa Holly telah meninggal dibunuh.
"Sewaktu mengetahui Holly meninggal dunia, ia sempat menelpon saudara G untuk mengabarkan hal itu. Ia bilang 'bojomu mati'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/10/2013).
Menurut Rikwanto, Ani mengaku mendapat nomor Gatot dari rekan Holly. Saat dikabarkan oleh Ani mengenai kematian Holly, saat itu Gatot mengatakan bahwa dirinya masih di Australia. "Setelah dikabarkan 'bojomu mati', saudara G bilang ia masih di Australia dan menjawab Ani, 'nanti saya urus'," papar Rikwanto.
Komunikasi antara Ani dan Gatot disaat kematian Holly ini terungkap dari Ani setelah ia menjalani pemeriksaan oleh penyidik, Selasa (22/10/2013).
Menurut Rikwanto Ani datang pukul 15.00 dan selesai diperiksa pukul 17.30. "Ia diperiksa sekitar 2,5 jam. Ada 27 pertanyaan yang ditanyakan penyidik," kata Rikwanto.
Secara garis besar, kata Rikwanto, Ani mengetahui Holly sudah menikah dengan Gatot sekitar setahun belakangan ini. "Tapi dimana dan kapan menikahnya dia tidak tahu," ujar Rikwanto.
Selain itu, kata Rikwanto, Ani juga mengaku tidak tahu apa sebenarnya pekerjaan Gatot. "Yang dia tahu Gatot adalah PNS. Tidak tahu detil, PNS mananya," katanya.
Seperti diketahui Holly Angela Hayu Winanti adalah korban pembunuhan berencana yang dilakukan 5 orang komplotan bayaran. Diduga ke lima pembunuh bayaran ini diperintah oleh Gatot, suami siri Holly yang merupakan pejebat eselon I BPK sebagai auditor utama.
Motif kuat pembunuhan Holly, karena Holly terus menekan dan merongrong Gatot mulai dari meminta dibelikan rumah sampai menceraikan istri pertama Gatot.
Gatot sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini dan sudah ditahan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.(Budi Malau)