Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Tangsel AKBP Victor D.H. Inkiriwang menuturkan perusakan posko ormas akan diselidiki bersama Polda Metro Jaya.
Perusakan itu terjadi di Jl. Puspitek (perempatan muncul) Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan Selasa (5/11/2024) pukul 19.20 WIB.
Kejadian berawal ketika saksi berinisial FND didatangi puluhan orang (kelompok ormas A) yang tiba tiba melakukan pengrusakan dan membakar posko ormas B.
Saksi kemudian menyingkir karena jumlah mereka banyak, sekitar kurang lebih lima menit mereka melakukan pengrusakan lalu meninggalkan lokasi.
“Mendapati laporan tersebut personel Polsek Cisauk dan Polres Tangsel serta Polda Metro Jaya langsung ke TKP untuk mengamankan lokasi dan olah TKP,” ujar AKBP Victor kepada wartawan Rabu (6/11/2024).
“Kerusakan yang ditimbulkan dari kejadian tersebut, logo ormas B terbakar sebagian, asbes posko ormas B rusak, warung rusak dan 1 ( satu) unit HP pemilik warung di ambil. Kejadian dalam proses penyelidikan Polda Metro Jaya dibantu Polres Tangerang Selatan,” lanjutnya.
Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril menjelaskan bahwa perusakan posko ormas B di Setu berawal adanya perselisihan dua kelompok ormas di Gunung Sindur, Bogor.
“Perusakan posko ormas B, berawal adanya permasalahan penguasaan lahan di gunung sindur Kabupaten Bogor antara kelompok ormas A dan kelompok ormas B,” ucapnya.
Kemudian kelompok A diduga memanggil kawan-kawannya untuk datang ke lokasi lahan konflik.
“Pada saat kelompok A tersebut melintas di TKP selanjutnya melakukan pengrusakan dan menyulutkan api ke sebuah posko ormas yang berakibat terbakarnya posko tersebut,” jelas Agil.
Semua pihak diimbau untuk menahan diri apabila ada permasalahan atau perselisihan untuk selesaikan dengan musyawarah kekeluargaan ataupun prosedur hukum perdata dan pidana.
Sebelumnya, dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) terlibat bentrokan di Tangerang Selatan, Selasa (5/11/2024) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya bentrokan kedua kelompok ormas tersebut.