TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holly Angela memiliki kebiasan selalu berkomunikasi dengan ibu asuhnya, ibu Ani yang kerap disapa Mami. Holly langsung mengabari Mami bila sudah tiba di kediamannya di Apartemen Kalibata City, tempat tinggal Holly.
"Ibu asuhnya ini tahu detik-detik kejadian sebelum Holly meninggal dunia. Karena menurut ibu asuhnya Holly punya kebiasaan selalu mengabarkan jika sudah sampai di apartemen. Dan saat kejadian, ibu asuhnya membaca gelagat tidak wajar," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (24/10/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Dijelaskan Rikwanto, kebiasaan Holly tersebut yakni usai menginap atau bertamu ke rumah ibu asuhnya dan kembali ke apartemen. Holly kerap menelpon kembali pada ibu asuhnya mengabarkan, sudah tiba dengan selamat.
"Saat Holly masuk, buka pintu dia masih telpon ibu asuhnya, dan saat itu pula Holly disergap dan dianiaya dua eksekutor yakni R dan Elriski. Lalu terdengar jeritan," tegas Rikwanto.
Karena merasa ada yang tidak beres, dan ibu asuh Holly menelpon namun tidak dijawab dan SMS tidak berbalas. Ibu asuh Holly lalu menghubungi rekan Holly berinisial U yang juga tinggal di apartemen untuk mengecek keberadaan Holly.
"U dan beberapa rekannya dibantu sekuriti mendobrak pintu kamar Holly dan mendapati Holly sudah teraniaya dan dilarikan ke RS, sempat dirawat namun nyawanya tidak tertolong," kata Rikwanto.