TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan, dari hasil pemeriksaan sopir dinas Gatot Supiartono, AS, diketahui bahwa AS tidak tahu kalau Surya Hakim, koordinator pembunuh bayaran Holly Angela Hayu Winanti, adalah sopir freelance Gatot.
"Setahu sopir dinas saudara G, yakni AS, bahwa S itu adalah rekan Gatot, dan bukan sopir," kata Rikwanto.
Padahal kata Rikwanto, dari pengakuan Surya, ia adalah sopir freelance Gatot yang sering mendapat order dari Gatot di luar jam dinasnya sebagai pejabat eselon I BPK.
Dari pemeriksaan 5 staf BPK, kata Rikwanto, diketahui bahwa Surya, sering mengunjungi Gatot di kantornya di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 2012 lalu.
Dalam seminggu, frekuensi kunjungan Surya ke kantor Gatot antara satu sampai tiga kali. Hal ini membuktikan adanya kedekatan yang intensif antara Surya dan Gatot. "Setiap kunjungan antara 5 menit sampai 30 menit," katanya.
Selain itu, hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa Holly pernah mendatangi kantor Gatot Supiartono, suami sirinya di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa bulan lalu di tahun 2013 lalu.
"Holly pernah ke kantor saudara G satu kali. Waktu itu dia pakai nama Hayu. Saat ke sana, tidak masuk dan tidak ketemu G, karena G tidak ada," kata Rikwanto.
Menurutnya saat itu Holly hanya meninggalkan pesan kepada Gatot bahwa ia datang mencari. "Stafnya waktu itu gak tahu siapa Hayu," kata Rikwanto.(Budi Malau)