TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seribuan buruh di JIEP (Jakarta Industrial Estate Pulogadung), Jakarta Timur, melakukan pemanasan sebelum konvoi menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013) pagi.
Sekitar 1.000 buruh dari ratusan perusahaan di kawasan industri Pulogadung, mulai berkumpul sejak pukul 06.00 WIB. Yulius Johan, Sekjen Front Buruh Pulogadung menuturkan, massa berkumpul lebih dulu, sebelum berangkat ke titik kumpul di Istana Merdeka.
"Kami akan melakukan aksi mogok mulai 28 Oktober sampai 1 November mendatang," kata Yulius kepada Tribunnews.com.
Pihaknya menolak Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Sistem Pengupahan Nasional. Menurutnya, Inpres tersebut bertentangan dengan UU No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, dan sangat merugikan buruh, karena UMP/UMK 2014 dinaikkan cuma 5-10 persen.
Para buruh juga menolak UMP maksimal 20 persen, yang ditetapkan secara sepihak oleh Kementerian Perindustrian dan Apindo.
"Pemerintah harus menjalankan BPJS untuk seluruh rakyat Indonesia per 1 Januari 2014, dan menghapus sistem outsourcing," tegasnya.
Akibat buruh yang berkumpul, lalu lintas di kawasan Pulogadung padat. Pengunjuk berkumpul menuju pintu 1 Kawasan Indstri Pulogadung, sambil menunggu kawannya yang lain.
Dari spanduk dan bendera yang mereka bawa, para buruh berasal dari organisasi buruh yang berbeda, antara lain Federasi Serikat Pekerja Otomotif Undonesia (FSPOI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Federasi Serkat Pekerja Metal Indonesia (KSPMI), Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Metal (FSP-LEM), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). Polisi memberlakukan contraflow, dan sampai saat ini aksi para buruh berlangsung tertib. (*)