TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan sampai saat ini pihaknya masih menahan izin reklamasi pantai Ancol dengan alasan belum ada komitmen yang tegas dari pihak PT. Pembangunan Jaya Ancol (PJA) untuk membangun rumah susun (rusun).
"Pak Gubernur masih ragu tanda tangan, karena mereka tidak ada komitmen mau bantu bangun rusun. Kan kami tidak minta uang. Hanya minta tolong siapkan lahan dan buat rusun," ujar Basuki atau akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Ahok menjelaskan, jika sampai waktu yang ditentukan PT PJA tidak menunjukkan komitmennya membangun rusun, maka pihaknya akan mengambil langkah lain, yakni dengan membuka lelang reklamasi pantai Ancol asalkan bersedia membantu bangun rusun.
"Kami lelang saja siapa yang mau kasih itu (rusun), kami kasih izin," tutur Ahok.
Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini terbentur kendala untuk melaksanakan lelang. Sebab, PT PJA memiliki kekuatan hukum dengan terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 52 tahun 1995 tentang Reklamasi pantai Utara Jakarta.
"Kami cari celah hukum, tidah usah kasih izinnya, cabut izinnya, tapi tidak melalui PTUN. Lalu izinnya dilelang, diberikan kepada peruahaan yang mau bangun rusun. Kami kasih waktu dua tahun. Kalau dua tahun tidak dikerjakan, ya dicabut izinnya. Begitu juga terhadap PJA," tutur Ahok.