TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seorang gadis korban percobaan perkosaan, E (14), sejak hari Minggu (24/11/2013) lalu tidak juga pulang ke rumah di kawasan Cipinang Jaya, Jatinegara, Jakarta Timur. Orangtua korban, Amaroh (42) dan Buang Suheri (43), akhirnya melaporkan hilangnya putri bungsu mereka, ke Polsek Metro Jatinegara.
Buang kepada wartawan di Mapolsek Metro Jatinegara mengatakan putrinya itu terakhir kali terlihat pada hari Minggu lalu sekitar pukul 10.00 WIB. E berpamitan dengan kedua orang tuanya karena hendak berkunjung ke kediaman temannya.
Hingga pukul 21.30 WIB gadis itu tidak juga pulang. Buang mengaku khawatir dan mencoba menghubungi telepon selular sang gadis, namun gagal karena telepon selular milik E diketahui tidak aktif. Ia dan istrinya, Amaroh kemudian menyisiri satu persatu kediaman teman putrinya itu, dan ternyata usahanya tidak membuahkan hasil.
"Saya sudah cari ke rumah teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu. Kita akhirnya lapor ke Polsek," ujarnya.
Terakhir meninggalkan rumah kata Buang putrinya mengenakan kaos polos berwarna hitam, dan celana panjang ketat berwarna merah jambu. Putrinya itu kata dia tidak membawa dompet.
Amaroh ditemui di saat yang bersamaan menceritakan sekitar sebulan lalu E sempat mengaku hendak diperkosa seorang laki-laki. Ia mengetahui hal itu setelah putrinya pulang dari sekolah dalam keadaan ketakutan dan menangis.
"Anak saya cerita lagi jalan pulang terus ditarik laki-laki, mau diperkosa. Anak saya melawan terus kabur," katanya.
Setelah insiden tersebut E sempat selama seminggu tidak bersekolah karena ketakutan, dan terus menangis. Gadis itu juga terus meminta orangtuanya agar sekolahnya dipindahkan ke lokasi yang lebih dekat, namun Amaroh tidak bisa mengabulkan permintaan gadis itu karena keterbatasan dana.
"Kita juga lapor polisi untuk kasus pemerkosaan itu. Tapi sekarang anak saya hilang, saya tidak tahu apa ada hubungannya dengan kejadian itu," tandasnya.