Laporan wartawan Tribunnews.comĀ Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman mengingatkan bahwa dengan ditemukannya dua bom rakitan di sebuah warteg di Tangerang Kabupaten, Rabu (25/12/2013) membuktikan bahwa sel teroris masih hidup.
"Saya sampaikanbahwa kelompok sel teroris ini masih hidup dan kita menemukan kan kemarin bahan peledak yang di Tangerang, setelah didisposal ternyata dia bahan peledak," ungkap Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2013).
Dikatakannya, bom tersebut kemungkinan akan digunakan untuk menyerang target-target tertentu. Tetapi penjagaan ketat yang dilakukan kepolisian pada saat malam natal dan hari natal, membuat kelompok terirs tersebut tidak mendapatkan celah untuk melakukan aksinya.
"Mungkin tidak ada kesempatan. Jadi kejahatan itu tidak terjadi, niatnya ada, tetapi kesempatan tidak ada. Kesempatan tidak ada karena petugas kita ada di beberapa titik, sehingga dia tidak jadi melakukan ini. Tapi Kita temukan, barang ditinggal di warteg," ungkap Sutarman.
Penemuan bom rakitan tersebut terjadi pada 25 Desember 2013 di Warung Tegal (Warteg) Gita 2 milik Saepuri (23) yang terletak di Jalan Raya Korelep, Kampung Rancak Serdang RT 09 RW 03 Desa Rancak Iyuh Kecamatan Panongan, Tangerang Kabupaten oleh pemiliknya. Kemudian penemuan tersebut dilaporkan kepada kepolisian.
Sebelum penemuan dua bom rakitan yang disimpan dalam tas hitam tersebut, Warteg milik Saepuri didatangi tamu untuk makan di Wartegnya, Selasa (24/12/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian tas hitam tersebut ditinggalkan tamu warteg tersebut.