Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Kelurahan Bukit Duri, Tujono mengatakan ada sekitar 1.368 warganya yang mengungsi karena luapan air sungai Ciliwung membanjiri pemukiman.
Ditemui di kantor kelurahan Bukit Duri, ia mengatakan warga yang mengungsi berasal dari RW 09, 010, 11 dan RW 12. Mereka tersebar di enam posko yang dibangun di wilayah tersebut, mulai dari posko di kantor kelurahan, rumah warga, Masjid, hingga aula warga serta Depo PT.Kereta Api Indonesia.
"Dari 1368 orang itu di antaranya 8 balita, 13 lansia dan 4 orang ibu hamil. Alhamdullilah tidak ada yang sampai dibawa ke rumah sakit, sejauh ini masih sehat-sehat saja," ujarnya.
Sementara itu di posko kantor kelurahan terdapat 78 pengungsi. Sejauh ini pihak kelurahan sudah menerima bantuan berupa selimut dan popok bayi serta terpal dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, serta puluhan dus air mineral dari berbagai lemabaga swadaya masyarakat.
Pihak kelurahan juga membangun empat dapur umum yang lokasinya masing-masing ada di RW 09, RW 10, RW 11, RW 12. Seluruh bahan makanan yang diolah di dapur umum tersebut merupakan bantuan dari kelurahan.
Hingga kini sebagian besar wilayah kelurahan Bukit Duri yang bersebelahan dengan kali Ciliwung masih terendam banjir. Di Jalan Kampung Melayu Besar serta KH.Abdullah Syaefi sudah berdiri berbagai posko dari Partai Politik, Perusahaan hingga Lembaga Swadaya Masyarakat.
Pantauan TRIBUNnews.com usaha evakuasi warga sudah tidak dilakukan lagi. Sejumlah perahu milik Kepolisian, Basarnas dan Satpol PP masih disiagakan di lokasi. Selain itu ratusan warga dan pedagang juga tampak masih berkumpul di sekitar lokasi banjir.