TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejarah panjang Kelenteng Sin Tek Bio yang berada di antara bangunan tinggi di komplek pertokoan Pasar Baru menjadi saksi bisu perkembangan pusat perdagangan tersebut.
Tempat ibadah yang dibangun tahun 1698 selalu selamat dari amukan api yang pernah melalap wilayah Pasar Baru.
Kepada tribunnews.com pengurus Kelenteng yang tergabung dalam Yayasan Wihara Dharma Jaya ini, Santoso Witoyo bercerita bahwa kebakaran pernah terjadi dua kali di Pasar Baru. Kelenteng tersebut tetap berdiri kokoh meskipun api melalap bangunan di sekitarnya.
"Di sini sempat terjadi dua kali kebakaran, di samping habis, di belakang habis tetapi di sini tidak terbakar sama sekali," kata Santoso saat berbincang dengan tribunnews.com, Jumat (31/1/2014).
Diceritakannya pada tahun 1950-an kebakaran terjadi di Pasar Baru, tetapi bangunan seluas 500 meter persegi tersebut tidak tersentuh api sama sekali. Kemudian kebakaran yang kedua ia tidak tahu persis kapan waktunya begitu juga, kelenteng yang didominasi warna merah tersebut selamat dari kobaran api. "Di sini anehnya tidak terbakar,"katanya.
Kelenteng yang memiliki tiga setengah lantai tersebut memiliki jemaat dari 89 negara. Meskipun lokasinya berada di gang sempit tetapi jemaatnya banyak seiring dengan usia kelenteng yang cukup tua.
"Jemaatnya lebih dari yang lain berasal dari beberapa provinsi dari 89 negara selalu datang untuk sembahyang di sini," katanya.