TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mempertanyakan lembaga survei yang menyatakan kinerjanya mulai menurun. Sebab, ia menilai banyak bermunculan lembaga survei titipan yang bermunculan sejak tahun 2014.
"Survei juga banyak ada survei yang benar-benar survei ada survei titipan, namanya juga tahun politik," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Soal hasil survei tersebut, mantan Walikota Solo ini enggan menanggapinya. Sebab, hasil survei yang menyatakan kinerjanya merosot tidak sesuai dengan kenyataan.
"Saya kira yang paling dari pagi, sampai pagi, dari pagi, sampai pagi, sampai tengah malam saya bekerja. Tapi survei apa pun saya kira akan dijadikan sebagai koreksi," ucap Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebut, kepuasan warga Jakarta terhadap kinerja Jokowi di berbagai bidang terus menurun. Awal tahun ini, sebanyak 47,5 persen responden mengaku puas dan 46,9 persen kurang puas dengan kinerja mantan wali kota Solo itu.
Kemudian untuk penangan masalah banjir, sebanyak 24,8 persen saja yang mengaku puas. Sedangkan untuk penanganan masalah kemacetan sebanyak 34,6 persen yang mengaku puas terhadap kinerja Jokowi .
"Secara umum, survei LSN menemukan fenomena bahwa publik DKI mulai meragukan kemampuan Gubernur Jokowi dalam mencari solusi atas berbagai masalah di ibu kota. Optimisme publik terhadap kapabilitas mantan wali kota Solo itu terus merosot karena tidak banyak bukti riil yang dirasakan masyarakat Jakarta," tegas dia.
Dalam melakukan penelitian, LSN melakukannya pada 10-26 Januari 2014 di lima wilayah (kota madya) dan satu kabupaten di Jakarta. Populasi survei adalah seluruh penduduk DKI yang berusia minimal 17 tahun dan mereka yang belum 17 tahun tapi sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 790 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling).
Margin of error survei sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner dan dilakukan juga uji kualitas melalui telepon cek sebesar 10 persen dari total sampel.