News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok: Wajar Warga Ogah Naik Angkot

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur DKI Jakata, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, naik Bis Kota Terintegrasi Busway (BKTB) saat berangkat menuju Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2014). Jumat minggu pertama di bulan Februari, PNS DKI Jakarta menggunakan angkutan umum berangkat kekantor. Hal itu sekaligus mencoba moda transportasi baru yaitu BKTB jurusan PIK - Monas. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha).

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan wajar, apabila warga enggan menggunakan angkot sebagai sarana transportasi untuk beraktivitas. Pasalnya, angkot yang tersedia saat ini jauh dari aman dan nyaman.

"Sekarang kalau bicara jujur, itu survei jelas, yang naik angkot itu sebetulnya makin turun. Kenapa? Karena angkotnya tidak pernah ada keamanan dan kenyamanan. Orang jadi takut. Pakai seragam pun tidak," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota, Selasa (11/2/2014).

Buruknya angkot yang ada menurut Ahok juga menjadi penyebab kemacetan. Sebab, warga akhirnya lebih memilih membeli kendaraan pribadi, seperti sepeda motor atau mobil murah.

"Orang punya modal sedikit jadinya beli motor atau mobil murah. Kamacetan jadi tidak bisa diurai," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok juga mengkritisi sopir angkot yang melancarkan aksi demonstrasi menolak kehadiran Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) di depan Balai Kota, Selasa siang ini. Ahok menilai puluhan sopir angkot yang berdemo tidak mengerti perbedaan kelas antara angkot kecil dan BKTB.

"Sekarang kita naikkan tarif BKTB. Angkot 3 ribu, BKTB 6 ribu. Ini kelasnya beda. Nah kita targetkan orang motor dan mobil yang mau naik," kata Ahok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini