Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas gabungan Direktorat Reserse Krimimal Umum Polda Metro Jaya membekuk seorang warga negara asing (WNA) asal Mali, atas nama Oumar Diallo (37) alias Billy.
Ia menipu lewat modus menjual black dollar Amerika atau dollar hitam Amerika kepada korbannya. Oumar dibekuk pada 5 Maret 2014 lalu di Lobby Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Oumar diketahui sudah lebih dari 3 tahun berada di Indonesia dan berprofesi sebagai pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Petugas juga menyita dolar hitam pecahan 100 dolar amerika sebanyak 20.000 lembar.
Dalam modus penipuannya Oumar menjerat korbannya melalui facebook dan berpura-pura menjadi seorang warga negara Inggris bernama Billy. Oumar menyasar orang-orang yang tengah bersedih dan dilanda musibah.
Dari sana, ia yang mengaku sebagai Billy warga negara Inggris dengan foto di FB, pria bule, akan menyatakan empatinya dengan korban. Ia lalu menjanjikan akan memberi bantuan dengan mengirimkan hadiah barang berupa peralatan dan pakaian pada korban.
Namun nyatanya yang dikirim adalah potongan kertas hitam seperti pecahan uang kertas yang diakui sebagai dolar hitam. Dari sini, penipuan yang dilakukan Oumar berlanjut dengan menyatakan uang kertas itu bisa menjadi dolar sungguhan jika dicuci dengan bahan kimia tertentu.
Untuk meyakinkan korbannya Oumar mencontohkan dua lembar kertas hitam dan benar-benar menjadi uang dolar asli. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto menjelaskan kepada korbannya pelaku mengatakan kertas hitam itu harus dicuci dengan bahan kimia tertentu untuk menjadi dolar Amerika pecahan 100 dolar.
"Belum diketahui apakah benar, kertas-kertas hitam ini bisa menjadi dolar amerika asli," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/3/2014).
Rikwanto menyebutkan terungkapnya kasus ini setelah pihaknya menerima laporan seorang korban yakni perempuan berinisial A warga Cinere, Depok pada Senin, 3 Maret 2014.
Ia menjelaskan awalnya korban melalui akun facebooknya menyatakan tengah berduka karena suaminya baru saja meninggal. Lalu masuklah ungkapan empati Oumar kepada korban dengan akun facebooknya yang bergambar seorang pria bule asal Inggris bernama Billy.
Dalam akun facebook itu, Oumar yang mengaku sebagai Billy, pria bule asal Amerika berhubungan intensif dengan korban selama beberapa minggu.
Oumar lalu menjanjikan akan mengirim hadiah berupa paket barang yakni peralatan dan pakaian kepada A. Namun kepada korban Oumar menyatakan bahwa perlu uang Rp 61,5 Juta agar barang bisa masuk ke Indonesia.
"Alasannya agar paket barang masuk perlu biaya bea cukai dan imigrasi," kata Rikwanto.
Karena percaya dengan janji Oumar yang diketahui korban sebagai Billy warga negara Amerika, korban mengirimkan uang Rp 61,5 Juta ke rekening Danamon Oumar.
Dalam akun facebooknya, Oumar yang mengaku Billy menyatakan paket barang sudah masuk dan dibawa rekannya. Ia mengajak korban bertemu di Hotel Ibis, Menteng, Jakarta Pusat pada 13 Februari 2014.
"Di sana Oumar yang mengaku orang suruhan Billy, bertemu korban dan memberikan satu koper berisi tumpukan uang kertas warna hitam seukuran uang dolar Amerika. Dari sini penipuan yang dilakukan pelaku berlanjut," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, kepada korban Oumar menyatakan tumpukan uang kertas warna hitam itu adalah dolar hitam amerika pecahan 100 dolar. Kertas hitam itu, bisa menjadi dolar amerika asli pecahan 100 dolar jika dicuci dengan bahan kimia tertentu.
Untuk meyakinkan korbannya, Oumar menunjukkan caranya dimana dua lembar kertas hitam dicuci dengan bahan kimia tertentu dan benar berubah menjadi dolar Amerika asli.
Rikwanto menjelaskan menurut pelaku kepada korbannya, total semua uang kertas hitam itu jika dicuci dengan bahan kimia khusus dan menjadi pecahan dolar amerika, maka nilai totalnya menjadi Rp 150 miliar.
"Namun pelaku menyatakan korban harus membeli cairan kimia khusus untuk mencuci semua dolar hitam itu seharga Rp 600 Juta," kata Rikwanto.
Dengan iming-iming itu, katanya, diharapkan korban menjadi tertarik. Namun, kata Rikwanto, korban curiga dan melaporkan apa yang dialaminya ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sebab korban sudah merasa tertipu dengan uang Rp 61,5 Juta yang sudah dikirim korban ke pelaku agar mendapatkan paket barang berupa peralatan dan pakaian.
"Korban melapor pada 3 Maret 2014. Tak lama pelaku kami bekuk pada 5 Maret 2014," kata Rikwanto.
Kanit IV Subdit Ranmor Polda Metro Jaya, Kompol Buddy Towoliu, menyatakan pelaku dibekuk di Lobi Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, setelah ia bersama korban memancing korban untuk bertemu.
"Pelaku ini ternyata tidak bekerja sendirian. Ada dua orang rekannya, dimana satu orang adalah perempuan warga negara Indonesia," kata Buddy.
Menurut Buddy, saat korban mentransefer uang Rp 61,5 Juta ke pelaku, rekening yang digunakan pelaku adalah rekening seorang perempuan rekannya yang tinggal di Kalibata, Jakarta Selatan.
"Namun saat akan kami bekuk di sana, mereka tidak ada. Jadi dua orang rekan Oumar ini masih buron," kata Buddy di Mapolda Metro Jaya.