Sebelum penembakan terjadi, Aiptu D berada di ruang Piket Yanma saat itu. Ia juga sempat melihat saat Pamudji menegur Susanto karena tidak mengenakan seragam dinas.
Setelah mendengar bunyi letusan tembakan sebanyak 2 kali, Aiptu D kembali mendatangi ruang Piket Yanma. Ia saat itu melongok ke arah dalam ruang piket yang dibatasi pintu dan jendela berkaca.
Selain dalam rekonstruksi juga terungkap usai menembak Pamudji Susanto berlari sambil berteriak bahwa Pamudji bunuh diri.
Sambil berteriak itu, Susanto menghampiri anggota Provost Iptu AMD yang tengah berjalan menuju ke gedung Piket Yanma. Jarak antara Piket Yanma dengan gedung Provost hanya sekitar 30 meter.
Setelah menghampiri anggota Provost Polda Metro Jaya itu, Susanto mengatakan "Kayanma bunuh diri". Mendengar hal itu, AMD pun langsung mengamankan Susanto dan membawanya kembali ke ruang Piket Yanma.
Di sana Pamudji ditemukan tewas bersimbah darah, tepat di depan pintu masuk Ruang Piket Yanma. Darah Pamudji bersimbah di ruangan di dekat pintu tersebut.
Hal lain yang terungkap dalam rekonstruksi adalah Brigadir Susanto sempat menyapa dan memberikan penghormatan kepada Pamudji saat bertemu malam itu. Susanto menyapa dengan kata-kata "Selamat malam komandan,". Saat itu Pamudji tengah memeriksa ruang piket Yanma.
Pamudji diperankan oleh Ipda Made anggota Yanma Polda Metro Jaya.
Usai memberi salam, Susanto ditegur oleh Pamudji karena tidak mengenakan seragam dinas lengkapnya.
Pamudji juga mengambil senjata revolver milik Susanto dan menyuruh Pamudji mengenakan seragam dinasnya secara lengkap untuk bertugas malam itu.