Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta International School (JIS) memberi media akses masuk ke dalam kompleks Taman Kanak-kanak, Jumat (13/6/2014). Selama ini JIS terkesan tertutup pascapemberitaan adanya siswa TK korban kekerasan seksual.
Selama kunjungan, kuasa hukum JIS Harry Ponto ikut memberikan pendampingan kepada media cetak dan elektronik. Layaknya tour guide, Harry membawa serta awak media menengok beberapa kelas JIS yang ada di lantai dasar.
Dari semua ruangan yang ditunjukkan Harry, ada yang paling menarik perhatian yakni toilet anggrek di lantai dasar. Sejumlah petugas cleaning servis diduga melakukan kekerasan seksual terhadap AK di toilet ini.
Toilet ini terkunci dan belum bisa digunakan. Posisinya berada di depan ruang tunggu wali murid. Garis polisi berwana kuning menyilang di depan pintu toilet berwarna kuning.
"Lihat sendiri. Sampai saat ini toilet yang menjadi TKP kejadian korban pertama masih diberi garis polisi, dikunci, dan tidak lagi digunakan," kata Harry memberi penjelasan kepada awak media.
Menurutnya toilet ini sangat sempit. Sehingga kecil kemungkinan para perlaku kekerasan seksual melancarkan aksinya di sini. Apalagi, posisi toilet persis berada di depan ruang tunggu santai wali muridl.
"Itu bisa dilihat lokasi toiletnya, berada di lantai dasar dan dekat dengan ruang tunggu wali murid. Kalau hari biasa di sini ramai lalu lalang dan banyak aktivitas. Kecil kemungkinan (kekerasan) terjadi," imbuh Harry.
Menengok Toilet Tempat Kekerasan Seksual di JIS
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger