News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mobil Patroli Polsek Pamulang Dibiarkan Menjadi Besi Tua

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua mobil operasional Polsek Pamulang dibiarkan tak terurus sejak tiga tahun lalu, menunggu menjadi besi tua. (Warta Kota, Budi Malau)

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Warnanya pudar, kacanya kusam. Daun kering menumpuk di bagian atap dan hampir menutup wiper kaca depan dialami dua mobil patroli polisi yang terparkir di samping kantor Wali Kota Tangerang Selatan. Nasibnya tinggal menunggu waktu jadi besi tua.

Warna abu-abu yang menutupi seluruh badan mobil, dulu menjadi kendaraan patroli andalan jajaran Polsek Pamulang, Tangerang Selatan. Sejak tiga tahun belakangan, kedua mobil itu sudah uzur dan dibiarkan tak terawat, dan sekujur badannya diselimuti debu.

Pantauan Warta Kota, Rabu (6/8/2014), ke dua mobil itu diparkir berdampingan di lahan di jalan kecil yang membelah Kantor Wali Kota Tangsel dan Kantor Polsek Pamulang. Kap mobil dalam kondisi pucat karena dibiarkan terkena panas langsung, tanpa tertutup pelindung.

Meski tak terawat, semua partisi mobil masih tampak baik, misalnya kaca. Memang, di sana-sini menempel karat. Di bagian dalam, meski kotor, jok atau tempat duduknya masih tampak lumayan baik. Dua mobil ini produksi KIA, perusahaan asal Korea Selatan.

"Sudah tiga tahun lebih dibiarkan begitu saja, enggak dirawat, dan enggak diapa-apakan. Mubazir banget sih. Itu kan belinya pakai uang rakyat," ujar Farid (42), pemilik warung yang jauh menjual dagangannya tak jauh dari lokasi dua patroli diparkir.

Menurutnya, tak sedikit orang datang menanyakan apakah mobil-mobil tersebut bisa dibeli agar kembali berjalan setelah diservis. Mereka yang berminat langsung mendatangi Polsek Pamulang, empunya mobil. "Kebanyakan mereka kecewa, karena enggak bisa dibeli," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini