TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan pihaknya akan segera mempercepat penambahan bus Transjakarta sebagai langkah antisipatif menghadapi pembatasan BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Yang penting jumlah busnya cepat. Kami mulai dulu, misalnya koridor 1, kami paksa 1 sampai 2 menit harus ada bus. Itu harus pakai e-ticketing. Ya harus ada penawaran dan insentif seperti itu," ujar Basuki atau sapaan akrabnya Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Ahok mengatakan wajar jika operator bus untuk transportasi umum mengeluhkan adanya pembatasan. Ahok juga mengungkapkan pihaknya akan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pembatasan BBM bersubsidi.
"Kalau bus kami cukup, kami akan lakukan nanti. Kami sosialisasi dulu. Kalau rugi, berarti pembeli kurang kan. Kalau pembeli kurang, yang bawa mobil juga kurang di Jakarta. Logikanya itu," kata Ahok.
Pembatasan BBM bersubsidi jenis solar dan Premium tersebut berdasarkan Surat Edaran BPH Migas tentang Pembatasan Solar dan Premium agar Kuota 46 juta kilo liter tertanggal 1 Agustus 2014 di seluruh SPBU di Jakarta Pusat.