TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI menanggapi santai terkait rencana kembalinya massa FPI berunjuk rasa ke DPRD dan Balaikota untuk menolak dirinya sebagai pemimpin pemerintahan Jakarta.
Ahok menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengamankan rencana aksi tersebut.
“Tanya polisi lah,” ujar Ahok di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Ahok mengapresiasi ketegasan aparat kepolisian dalam mengawal dan menindak pengunjuk rasa di Balaikota dan Gedung DPRD DKI beberapa waktu lalu. Hanya saja, yang membuat Ahok sedikit terganggu adalah pembatasan prosedur penindakan apabila unjuk rasa berujung anarkis.
“Kalau anda anarkis, ada protapnya. sayang cuma sampai protap 5, disemprot udah kabur. Harusnya protap 6, peluru karet, protap 7 peluru tajem. cuma gak pernah nyampe,” ujar Ahok.
Ahok mengatakan rencana FPI berunjuk rasa untuk ketiga kalinya tersebut sah dan wajar saja. Menurut Ahok di negara demokrasi penyampaian pendapat, bebas dilakukan. Hanya saja dalam berunjuk rasa jangan sampai melakukan tindakan anarkis. Ahok yakin warga DKI tidak akan anarkis dalam berunjuk rasa. Aksi anarkisme FPI minggu lalu bukan murni warga Jakarta.
“Itu haknya, hidup berdemokrasi ya begitu. FPI juga, yang punya otak kan warga DKI, cuma kan kurang peserta bila dia hanya ajak warga DKI. Ya sudah enggak apa-apa. Kita fair lah, kalo yang demonya kurang rame, dia bawa yang non DKI,” ujar Ahok.