TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Belasan mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menyandera sebuah truk tangki Bakar Minyak (BBM) sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga BBM, Senin (17/11/2014) malam.
Aksi demo dilakukan di depan kampus Ibn Khaldun, Jalan Soleh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor pukul 23.30 semalam.
Aksi para mahasiswa awalnya dilakukan di depan pintu gerbang kampus yang menghadap ke Jalan Sholeh Iskandar. Namun, setelah sekitar 1 jam berorasi, beberapa mahasiswa mulai bergerak mendekati Jalan Soleh Iskandar sehingga arus lalu lintas di jalan tersebut tersendat.
Selain berorasi, para mahasiswa juga membakar ban dan menggelar aksi tanda tangan di sebuah spanduk besar untuk menolak kenaikan BBM.
Mereka juga sempat menghadang beberapa truk besar yang melintas di kampus UIKA dan meminta para sopir truk untuk ikut membubuhkan tanda tangan penolakan kenaikan harga BBM.
Puncak aksi para mahasiswa adalah saat mencegat sebuah truk tangki BBM berkapasitas 16.000 liter yang melintas di jalan tersebut. Oleh para mahasiswa truk itu kemudian disandera. Sopir truk dipaksa untuk memarkirkan truknya di depan pintu masuk kampus
Beberapa mahasiswa kemudian melakukan orasi diatas truk tangki tersebut. Belasan polisi yang berjaga -jaga di lokasi aksi tidak bisa mencegah aksi penyanderaan tersebut.
Koordinator aksi, Andri mengatakan kenaikan harga BBM merupakan bentuk penghianatan pemerintahan Jokowi-JK kepada rakyat Indonesia.
"Saat berkampanye presiden Juli lalu, Jokowi-JK mengatakan pro rakyat, ternyata hanya bentuk pembohongan," katanya.
Hingga pukul 24.00 semalam truk tangki tersebut masih disandera para mahasiswa. Belum diketahui identitas sopir truk tangki naas itu. (Soewidia Henaldi)