TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun telah ada kesepakatan perdamaian antara warga Tambak dengan warga Manggarai, namun tawuran antar-warga di daerah tersebut kembali terjadi.
Wilson Papua, salah seorang warga di jalan Tambak mengklaim, tawuran ini dipicu oleh oknum warga Manggarai yang berbuat ulah.
"Dua minggu lalu sudah ada perjanjian damai. Bahkan isi perdamaian, siapa yang memulai dulu, maka polisi akan menembak dan melakukan penangkapan di tempat. Orang tua pelaku diminta bertanggung jawab, tapi mengapa berbuat ulah lagi," tutur Wilson ditemui di jalan Tambak, Manggarai, DKI Jakarta, Minggu (30/11/2014).
Wilson merupakan warga pendatang di tempat tersebut. Namun, dia mengaku, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir telah terjadi tujuh kali tawuran. "Kejadian ini berulang dan keseringan," katanya.
Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam telah terjadi dua kali tawuran di tempat tersebut. Tawuran pertama terjadi pada Sabtu (29/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Kemudian, pada hari Minggu siang sekitar pukul 11.30 WIB, tawuran kembali terjadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada beberapa korban luka yang terkena panah di bagian perut dan ada juga yang tertancap pecahan botol di kepala.
"Korban lebih-kurang 10 orang dari warga jalan Tambak. Ada yang kena anak panah dan pecahan botol. Korban tidak sampai meninggal dunia," ujarnya.