News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perampokan di Taksi

Pengamat: Persaingan Bisnis Taksi Mulai Tak Sehat

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, melakukan razia angkutan umum dan taksi di Jalan Gunung Sahari Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2014). Razia tersebut sebagai antisipasi kejahaatan yang belakangan ini terjadi didalam taksi. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

"Sebab, sampai saat ini barang buktinya belum diketahui ada dimana. Artinya kalau memang itu mobil express, pihaknya tentunya akan diundang polisi untuk menyaksikan bersama-sama," kata Berman.

Karenanya, kata Berman, apakah mobil yang digunakan pelaku mobil taksi Express yang hilang, sesuai dengan laporan polisi pihaknya No: 205 di Polsek Setiabudi pada 24 November 2014, hal itu juga belum bisa diketahui.

"Kami laporkan hilangnya taksi kami ke Polsek Setiabudi pada 24 November, dimana taksi nomor polisi: B 1733 KTD, dengan nomor lambung: BD 6075 hilang. Itu dari segi bukti formalnya. Artinya sepanjang pihak-pihak yang membangun rumor tidak bisa membuktikan bahwa mobil itu adalah yang kami laporkan maka belum dapat dipastikan kebenarannya," tegas Berman.

Sebab, katanya, taksi yang dipakai tersangka S untuk merampok berplat nomor depan B 1147 TDL, dan di belakang: B 3317 K.

"Dari nomor polisi saja sudah beda, dan nomor lambungnya 8015. Jadi ada duplikasi daripada nomor lambung mobil express yang aktif," katanya.

Sebelumnya, ‎Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan, penyidik masih mencari taksi Express yang hilang.
"Hingga kini masih dicari. Manajemen Express menyatakan ada orang berbaju safari yang mengambil mobil itu. Dan pencuri bukanlah karyawan mereka," katanya.(bum)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini