Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bebagai tanggapan diberikan sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta terkait pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam rapat paripurna, Senin (12/2/2015).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung menjelaskan pidato Basuki dalam rapat paripurna cukup komprehensif tetapi hal tersebut masih harus melalui rapat komisi dan tentunya harus mendapat perhatian serius dari anggota DPRD DKI Jakarta untuk dikritisi.
"Pidato cukup komprehensif dan memuaskan, tinggal dirincikan pada saat rapat dewan dan komisi. Sebab masih ada yang belum rinci. Seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan masih belum rinci, terus program kemaritiman juga belum tersentuh," ujar Haji Lulung.
Ia memprediksi pembahasan RAPBD bisa dirampungkan paling lama satu bulan sampai akhirnya disahkan menjadi APBD.
Sementara anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengkritisi target Pemprov DKI Jakarta yang meningkatkan pendapatan pajak pada 2015. Ia melihat target 2014 Pemprov DKI tidak mampu mencapai sesuai target meskipun angkanya meningkat.
"Pendapatan dari pajak masih mungkin tercapai enggak di 2015? Padahal pencapaian di 2014 saja enggak tercapai. Kalau terus naik tapi tidak ada perubahan pada Jakarta sama saja mengorbankan masyarakat. Soalnya mereka bayar tapi enggak merasakan hasilnya," kata Prabowo.
Pujian terhadap pidato Ahok pun datang dari Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta M Ongen Sangaji. Ia melihat apa yang disampaikan Ahok bagus tetapi tentu yang membuktikan adalah realisasinya.
"Harapan kami semua apa yang disampaikan Ahok dapat terealisasi pada 2015. Dengan kerja sama dari legislatif dan eksekutif. Masalah banjir dan macet yang akan jadi fokus bersama," ucapnya.
Dalam pidatonya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajukan RAPBD 2015 sebesar 73,08 triliun atau meningkat 0,24 persen dari Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 72,9 triliun.