TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Martinus Sitompul, mengaku salah sebut pelaku tabrakan maut di Pondok Indah pada Selasa (20/1/2015) memakai narkoba jenis LSD.
Sebelumnya, Christopher Daniel Sjarif, sopir Mitsubishi Outlander Sport, menewaskan empat orang dalam kecelakaan di Pondok Indah, Selasa (20/1/2015).
Sesaat setelah kejadian, Martinus mengonfirmasi bahwa Christopher menggunakan LSD. Sejenis Ini adalah jenis narkoba yang menyebabkan halusinasi bagi pemakainya.
Namun ternyata setelah dilakukan pemeriksaan oleh Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Metro Jaya dan Badan Narkotika Nasional (BNN), hasil urine dan darah Christopher negatif.
Christopher diperiksa sebanyak empat kali. Pertama dilakukan tes urin pukul 04.00 oleh Biddokes Polda Metro Jaya, sekitar tujuh jam usai kejadian.
Ada lima item yang diperiksa. Antara lain amphetamin, metafetamin, morfin, thc atau ganja, terus kemudian binsudiaspin. Hasilnya negatif.
Setelah itu, pukul 12.00 siang pada Rabu (21/1/2015) Christopher kembali diperiksa di RS Kramat Djati dan BNN. Ada delapan item pemeriksaan Narkoba. Salah satunya LSD sesuai pengakuan Christopher. Tapi hasilnya juga negatid.
Martinus mengatakan, dia salah sebut lantaran sebelumnya, sesaat setelah kejadian Ia mendapat informasi bahwa tersangka mengaku menggunakan LSD, sekitar 6,5 jam sebelum kecelakaan.
"Makanya saya meralat ucapan saya sekarang," ujar Martinus dalam jumpa pers di Balai wartawan Polda Metro Jaya, Selasa (28/1/2015). (Theo Yonathan Simon Laturiuw)