TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dedi Irawan (46), Dekan FISIP Universitas Nasional (Unas) yang tewas ditabrak mobil di Jalan Kejayaan, Depok Timur, Selasa (5/2/2015) pukul 05.00, diketahui hendak menuju ke rumah orang tuanya yang sedang sakit di Jalan BBM, Sukmajaya, Depok.
Karenanya dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario B 6166 EHQ seorang diri, Dedi berangkat dari rumahnya di Jalan Baladewa I, No 273 RT 2/20, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok. Ia melintas melalui Jalan Kejayaan ke arah Jalan Tole Iskandar.
Namun di depan Toko Elektronik Columbus, Sukmajaya, Depok di Jalan Kejayaaan, sepeda motor yang dikendarai Dedi diduga oleng karena ditabrak mobil dari belakang.
Tubuhnya lalu terlempar ke ruas jalan di arah yang berlawanan. Tak lama mobil yang menabraknya, akhirnya melindas kepala Dedi.
"Informasi dari keluarga diketahui bahwa korban hendak menjenguk orantuanya yang sakit. Tapi saat di jalan, motornya ditabrak mobil dari belakang, dan kepala korban dilindas hingga tewas" kata Kanit Laka Polresta Depok Iptu Budiono, Kamis (5/2/2015).
Menurut Budiono, sejumlah saksi mata meyakini korban ditabrak mobil dari belakang sebelum oleng dan terjatuh serta akhirnya korban terlindas mobil. "Lalu mobil yang menabrak korban langsung kabur," katanya.
Informasi yang dihimpun Warta Kota, menyebutkan bahwa Dedi merupakan salah satu Dekan di Unas yang berperan aktif membongkar peredaran narkoba di kampus Unas.
Jenazah Dedi sudah dimakamkan di TPU Kalimulya, Cilodong, Kamis pagi setelah sempat disemayamkan beberapa jam saja di rumahnya.
Dedi meninggalkan seorang istri, Ani serta dua orang anak yakni Andini dan Salfa.
Sebelum dimakamkan, korban disolatkan terlebih dulu di masjid di sekitar rumahnya. Keluarga korban yakni Istri dan dua anaknya dikabarkan masih syok dan belum bisa dimintai keterangan.
Bahkan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo dikabarkan pula sempat datang ke rumah duka dan ikut memakamkan Dedi.(Budi Sam Law Malau)