TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Polres Kota Depok mengendus adanya kemungkinan segelintir masyarakat yang memanfaatkan isu begal untuk berpura-pura kehilangan sepeda motornya. Masyarakat yang diduga melakukan cara ini adalah masyarakat yang tidak sanggup lagi membayar cicilan kredit sepeda motornya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Depok, Komisaris Agus Salim, mengatakan, dugaan itu muncul dilatarbelakangi beberapa laporan mengenai adanya kejadian perampasan sepeda motor. Namun, dari beberapa kejadian itu, polisi tidak menemukan adanya saksi mata yang melihat.
"Sekarang kan banyak kendaraan yang dibeli dengan cara kredit. Mungkin kreditnya macet, motornya langsung dibawa ke kampungnya. Banyak modus-modus yang seperti itu," ujar Agus kepada Kompas.com, Sabtu (14/2/2015).
Menurut Agus, beberapa waktu silam, ia pernah menerima laporan mengenai adanya warga yang mengaku kehilangan sepeda motornya di sebuah apotek. Setelah ditelusuri, ternyata sepeda motor orang itu tidak hilang, namun sengaja disembunyikan.
Agus mengatakan, orang itu mengaku kehilangan sepeda motornya disebabkan karena ia tak mampu lagi membayar cicilan kredit sepeda motornya. "Setelah kita periksa dan melakukan penyelidikan yang mendalam, ternyata hilangnya diskenario karena dia lagi terlilit utang. Banyak kejadian yang seperti itu," ujar dia.
Sebelumnya, Agus menyatakan meragukan kebenaran dari dua kejadian perampasan sepeda motor yang terjadi di jalan layang UI pada Selasa (10/2/2015), dan di Jalan Raya Citayam, Jumat (13/2/2015). Pasalnya, dalam dua kejadian itu, polisi sama sekali tak menemukan adanya warga di sekitar lokasi kejadian yang mengetahui seputar peristiwa yang terjadi.(Alsadad Rudi)