TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gejolak politik seakan tak pernah berhenti di negeri ini. Belum rampung soal pemberantasan korupsi, muncul kisruh anggaran DKI Jakarta.
Untuk mencari solusi, Kementerian Dalam Negeri melakukan mediasi antara Pemerintah Provinsi dengan DPRD DKI Jakarta.
Namun, mediasi yang dilaksanakan pekan lalu pun gagal. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok meninggalkan ruangan karena suasana semakin panas.
“Kan saya tahu dia temperamen. Saya pengen coba kemampuan dia untuk memenej dirinya,” terang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana.
Untuk menguak kekisruhan antara lembaga eksekutif dan legislatif Provinsi DKI Jakarta, pembawa acara senior KompasTV Aiman Witjaksono menelisik dugaan penyelewengan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015.
Forum Indonesia untuk Transparansy Anggaran (FITRA) mengatakan ada tiga kelompok yang bermain dalam penyusunan anggaran. Yakni, eksekutif, legislatif dan pengusaha hitam.
“Karena ini adalah jalinan pengusaha hitam dengan eksekutif dan legislatif. Sebenarnya lebih menguntungkan di pihak mana? Eksekutif atau legislatif?” ujar Sekjen FITRA Yenny Sucipto.
Benarkah APBD DKI Jakarta tahun 2015 sarat manipulasi? Bagaimana dugaan kongkalikong anggaran akhirnya diketahui?
Simak penelusurannya hanya di program “AIMAN” dalam episode “Berantas Korupsi Anggaran DKI” malam ini, Senin 9 Maret 2015 pukul 20.00 WIB hanya di KompasTV. (KompasTV/Ike Kesuma)
>