Tribunnews.com, JAKARTA-- Keluarga besar Kosgoro tengah bersedih atas musibah kebakaran di gedung Wisma Kosgoro, Jakarta.
Bagi Hayono Isman, dan Keluarga besar Kosgoro, Gedung yang terbakar, Senin (9/3/2015) sore itu memiliki Nilai Sejarah yang tak terlupakan.
Namun, Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro tak ingin hanya larut dalam kesedihan atas musibah tersebut tanpa berbuat apa-apa.
Seperti disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro
Hayono Isman kepada Tribunnews.com, Selasa (10/3/2015), rapat darurat akan dilakukan membahas musibah ini pada siang nanti.
"Siang ini PPK KOSGORO (ormas) akan rapat darurat membahas masalah ini," ungkap Hayono, di Jakarta.
Dia jelaskan, rapat darurat ini juga akan menjadi bahan yang akan dibawa pada rapat bersama Direksi PT KOSGORO (pemilik gedung) dan Direksi PT Wisma KOSGORO (pengelola gedung), pada Rabu (11/3/2015) besok.
"Ini untuk persiapan rapat besok siang memanggil Direksi PT KOSGORO (pemilik gedung) dan Direksi PT Wisma KOSGORO (pengelola gedung). Setelah rapat besok pukul 16 konferensi pers," tuturnya.
Lebih lanjut Hayono Isman dan Keluarga besar Kosgoro Tak bisa menutup kesediaannya atau musibah kebakaran di gedung Wisma Kosgoro.
Bagi Hayono Isman, dan Keluarga besar Kosgoro, Gedung yang terbakar, Seni. (9/3/2015) sore itu memiliki Nilai Sejarah yang tak terlupakan.
"Bagi keluarga besar Kosgoro musibah ini suatu kesedihan besar mengingat tanah diatas berdirinya Wisma Kosgoro adalah pemberian Presiden Pertama RI Bung Karno," kenang Politisi Partai Demokrat ini kepada Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (10/3/2015).
Karena itu, ketika mengetahui Kabar terjadi ke ajaran di Gedung wisma Kosgoro ini, Anggota DPR RI ini bersama isteri Langsung menuju ke lokasi. Bahkan hingga Selasa (10/3/2015) dini Hari Hayono dan isteri Masih terus berada di wisma berlantai 20 tersebut.
Hingga pagi ini pun Hayono masih terus Memantau perkembangan yang terjadi terkait pemadaman si Jabo merah yang membahas wisma Kosgoro.
"Saya dan istri sampai pkl 02.30 pagi dilokasi. Pagi ini Saya masih Pantauan kebakaran," ungkapnya.
"Gedung ini ada sejarah. Sewaktu belum dibangun, tanahnya diberikan oleh Bung Karno. Pemberian presiden Bung Karno kan menjadi sebuah hal yang patut dikenang," tambah Hayono.