TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil survei lembaga survei Cyrus Network menyebutkan, terkait polemik antara DPRD DKI Jakarta dengan Gubernur DKI Basuki TJahaja Purnama (Ahok) soal APBD tahun 2015, kepercayaan publik terhadap Ahok lebih tinggi.
"Terkait dengan konflik APBD, kepercayaan publik terhadap Ahok jauh lebih tinggi jika dibandingan dengan kepercayaan terhadap DPRD DKI Jakarta," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Cyrus Network terhadap 1.000 responden pada 2 sampai 7 Maret 2015 yang secara khusus menjaring opini warga DKI Jakarta terhadap Gubernur dan DPRD DKI Jakarta, 63,4 persen responden menilai Ahok lebih dapat dipercaya, sedangkan 8,6 persen percaya DPRD DKI Jakarta.
Menurutnya, sebanyak 27,15 persen responden menganjurkan Ahok mengedepankan dialog dengan DPRD DKI Jakarta, sementara 25,75 persen responden menganjurkan agar Ahok melaporkan dugaan penyelewengan dalam dana APBD kepada aparat hukum.
Sementara itu terhadap DPRD, 32,77 persen responden menantang agar DPRD DKI Jakarta dapat membuktikan secara hukum segala tudingan dan kecurigaan Ahok keliru, sedangkan 28,56 persen responden menganjurkan agar DPRD DKI Jakarta mengedepankan dialog dengan Ahok.
"Yang menarik dukungan publik terhadap Hak Angket hanya 2,51 persen," kata Hasan.
Lebih jauh 95 persen responden menilai popularitas Ahok masih sangat tinggi dengan tingkat kesukaan sebesar 66,6 persen serta 62 persen responden menilai Ahok layak memimpin DKI Jakarta kembali di periode berikutnya.
"Temuan dalam survei sangat menarik, karena menunjukkan indikasi bahwa mayoritas warga Jakarta tidak melihat faktor etnis dan agama ketika memberikan penilaian terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta serta dukungan bagi penyelesaian hukum atas konflik APBD DKI Jakarta," katanya.