"Tapi DNA adalah yang paling identik," ucap Musyafak, Selasa(14/4/2015).
Makanya, apabila nanti ada orang yang diduga pelaku tertangkap, maka tinggal dicocokkan saja DNA pelaku yang diduga dari tubuhnya dengan DNA di sperma.
"Apabila cocok yang sudah pasti dia pelakunya," ucap Musyafak.
Namun, apabila hasilnya berbeda, kata Musyafak, tak bisa pula serta merta disebut bahwa orang yang tertangkap bukan pelaku.
(Theo Yonathan Simon Laturiuw)
BERITA REKOMENDASI