Laporan Wartawan WARTA KOTA, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, TEBET - Pria ini hingga kini tidak bisa tidur setelah penemuan mayat Deudeuh Alfi Syahrin alias Empi (26) di kamar tidurnya.
Pria yang kerap disebut Mang Icang adalah orang pertama yang menemukan Empi tewas dengan luka jeratan di bagian leher.
Keseharian, Empi selalu meminta tolong dirinya untuk membeli makanan.
Selain itu, Icang setiap dua minggu sekali membersihkan tempat kos-kosan Empi.
Sekali datang, Icang diberikan upah sebesar Rp200 ribu.
"Kadang saya disuruh beli kondom dua paks untuk kebutuhan selama dua minggu," ucapnya.
Selama ini Empi dikenal sebagai PSK yang sangat bersih dan menyediakan alat kontrasepsi itu untuk disiapkan dirinya bila tamu tidak membawa.
Sebelumnya, polisi menduga ada dua lelaki yang bisa jadi pembunuhnya dengan mengambil semua jejak DNA manusia yang ada di kamar kos tempat Empi terbunuh.
Empi ditemukan terbunuh di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 1 nomor 15 C RT/RW 07/010, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 19.00, Sabtu (11/4/2015) malam.
Kini sudah ada enam sampel DNA dari enam media berbeda yang ditemukan di kamar kos Empi.
Ada sampel DNA dari dua kondom berisi sperma yang ditemukan di kamar.
Lalu sampe DNA dari ceceran sperma di kasur dan bulu.
Kemudian sampel DNA dari mukosa (ludah,red) yang tertinggal di botol air mineral dan sedotan.
Dua kondom itu sudah ditemukan sejak polisi mengolah TKP sesaat setelah jenazah ditemukan pada Sabtu (11/4/2015) malam.