News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Wanita di Tebet

Mang Icang: Empi Minta Dibelikan Kondom 2 Paks untuk Kebutuhan 2 Minggu

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deudeuh Alfi Sahrin alias Evi alias Empi alias Tata Chubby.

Sedangkan sampel DNA lainnya baru diambil tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya (PMJ) pada Selasa (14/4/2015).

Kepala Biddokkes PMJ, Komisaris Besar Musyafak, mengatakan, sampel DNA itu penting untuk menentukan ada berapa orang lelaki dan perempuan di dalam kamar.

"Nantinya sampel DNA akan amat berfungsi apabila pelaku sudah tertangkap. Sehingga, ketika ada yang diduga pelaku tertangkap, maka bisa lekas dicocokkan dengan sampel DNA yang sudah dicek itu.Sehingga nanti bisa ditentukan, lelaki ini cocok dengan sampel DNA yang mana. Lalu lelaki yang lain cocok dengan sampel DNA yang mana," ucap Musyafak ketika dihubungi Warta Kota, Selasa (14/4/2015).

Dari situ nantinya polisi penyelidik hanya perlu menentukan apakah lelaki itu ada di waktu bersamaan di kamar saat pembunuhan terjadi.

Atau lelaki itu datang di waktu berbeda.

Dari situlah akhirnya, Muhamad Prio Santoso alias Rio (24), pembunuh Deudeuh Alfi Syahrin alias Empi (26), dibekuk polisi Rabu (15/4) dini hari pukul 03.30 di Batu Tapak, Bojonggede, Kabupaten Bogor di depan istrinya.

"Pelaku ditangkap pada Rabu dini hari. Dia sedang tidur bersama istrinya," ucap Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/4/2014).

Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengetahui keberadaan Rio dengan melacak ponsel Empi yang dibawa kabur pelaku.

Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Albert Sianipar mengatakan, setelah membunuh Empi, Rio membawa kabur empat unit ponsel, dan salah satunya diaktifkan setelah diisi dengan sim card miliknya.

Dari situlah keberadaan Rio bisa terlacak oleh polisi.

"Jadi, kami selidiki dari handphone-nya. Sim card korban memang dibuang, tapi chip-nya di handphone kan masih bisa terlacak," ujar Albert dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, kemarin.

Dalam jumpa pers itu, Rio mengaku membunuh Empi karena tersinggung saat korban menyebut badan Rio bau saat tengah berhubungan intim.

Itulah yang menjadi alasan Rio membunuh Empi. Dan korban tewas karena kehabisan napas.

Rio juga mengaku sengaja mengambil tiga ponsel milik korban dan sebuah MacBook untuk dijual.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini