TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja geram dengan kinerja PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang sering tidak membereskan jalan setelah melakukan penggalian pipa.
Hal tersebut sangan mengganggu pengguna jalan, tetapi yang disalahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pihak yang merawat jalan saat jalan rusak akibat bekas galian.
"Saya kesal ini sama Palyja. Jakarta ini bukan punya nenek moyang lo sendiri. Gali pipa tuh pikir-pikir, jalan ini bukan cuma punya kamu," kata Ahok dalam sambutannya saat meresmikan teknologi Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) di Gedung Logistik PT Palyja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2015).
Terlebih, Palyja seakan melempar tanggung jawab saat dimintai penjelasan terkait galian pipa yang membuat jalan rusak. Palyja selalu menyalahkan kontraktor yang mengerjakan galian tersebut.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung pengerjaan galian pipa yang menggunakan alat berat. Alat berat diparkir seenaknya sehingga menghalangi arus lalu lintas yang berdampak terhadap kemacetan.
"Itu alat berat nangkring satu minggu santai saja. Dipikir jalan punya nenek moyang lo apa? Jakarta sudah begitu macet, anda sembarangan dan seenaknya gali-gali tidak ditutup, yang susah kami," ujarnya.