Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah aktivis dari berbagai organisasi massa menjadwalkan kunjungan ke Mapolda Metro Jaya pada Senin (25/5/2015).
Tujuan kedatangan untuk menuntut Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono beserta jajaran mengusut kasus penusukan hingga tewasnya aktivis, Jopi Peranginangin.
Para peserta aksi juga telah menyiapkan pernyataan sikap #SolidaritasUntukJopi.
Direktur Eksekutif Sawit Watch, Jefri Gideon Saragih, mengatakan aparat kepolisian harus berani mengusut kasus ini.
“Sejumlah saksi sudah menyampaikan kesaksiannya. Jenazah, Jopi sudah diautopsi. Tidak ada alasan bagi polisi tidak menuntaskan kasus ini,” ujar Jefri saat dihubungi, Senin (25/5/2015).
Jopi merupakan pegiat reformasi 1998. Dia juga pernah terlibat di Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara.
Dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2015, Jopi dikenal sebagai relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sejak Januari 2015 hingga akhir hayatnya, Jopi adalah pegiat lembaga swadaya masyarakat Sawit Watch.
Pada Sabtu (23/5/2015) dinihari, terjadi penusukan terhadap aktivis Jopi Perainginangin, yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Penusukan terjadi di Venue Bar and Lounge Kemang.
Akibat dari penusukan tersebut Jopi menerima pendarahan di paru-paru. Kemudian, korban dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Pada pukul 06.00 wib, dia dinyatakan meninggal dunia.