TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hingga saat ini Balai BPOM DKI Jakarta belum bisa menemukan peredaran tembakau super cap Gorilla yang memiliki efek sangat luar biasa.
Oleh sebab itu, tembakau yang kini marak digunakan oleh kalangan mahasiswa itu belum bisa dilakukan pengkajian.
Dewi Prawitasari, Kepala Balai BPOM DKI Jakarta mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus mencari keberadaan tembakau super cap Gorilla itu.
Hal ini dilakukan dalam rangka untuk menguji kandungan zat kimia yang terkandung dalam tembakau itu.
Padahal, di pasaran tembakau itu dijual dengan banderol sebesar Rp 300.000 per satu plastik sedang. Sementara untuk harga perlinting dijual dengan harga Rp 25.000.
"Kami belum mendapatkan tembakau itu. Memang saat ini kami sedang mencari keberadaan tembakau itu," kata Dewi saat dihubungi Wartakotalive di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2015).
Dia mengaku belum mengetahui bentuk tembakau itu seperti apa. Sehingga, dia meminta kepada masyarakat jika mengetahui barang yang disalah gunakan itu segera melaporkannya.
Jadi, kandungan zat kimianya bisa diketahui oleh Balai BPOM DKI Jakarta. "Kalau ada barangnya bisa langsung diberikan kepada kami," tuturnya. (Bintang Pradewo)